Setelah peristiwa longsor tragis yang terjadi di salah satu tambang batu di Cirebon, tokoh politik Dedi Mulyadi langsung mengambil sikap tegas. Ia memerintahkan agar tambang tersebut ditutup secara total dan permanen demi keselamatan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
Dedi turun langsung ke lokasi kejadian dan menyaksikan dampak kerusakan yang ditimbulkan. Ia melihat sendiri bagaimana aktivitas tambang telah mengubah struktur alam di kawasan itu, sehingga memicu potensi bencana. “Kita tidak bisa terus membiarkan aktivitas tambang yang membahayakan jiwa manusia dan merusak alam,” ujar Dedi saat medusa88 konferensi pers di lokasi.
Dalam keterangannya, Dedi menegaskan bahwa keselamatan warga harus menjadi prioritas utama. Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah daerah dan aparat terkait wajib bertindak cepat menindaklanjuti perintah penutupan ini. Selain menutup tambang, ia juga meminta evaluasi menyeluruh terhadap izin-izin tambang aktif lainnya di wilayah Cirebon.
Masyarakat sekitar menyambut positif keputusan Dedi. Mereka mengaku selama ini merasa khawatir dengan aktivitas tambang yang berdekatan dengan permukiman. Beberapa warga bahkan menyampaikan bahwa retakan tanah dan getaran sering terasa sebelum kejadian longsor terjadi.
Langkah tegas Dedi Mulyadi ini diharapkan menjadi sinyal bagi para pengelola tambang agar lebih bertanggung jawab. Ia mengingatkan bahwa kekayaan alam harus dikelola dengan bijak, bukan dieksploitasi tanpa batas hingga mengancam nyawa dan merusak lingkungan.
Dengan penutupan total tambang pascalongsor ini, Dedi berharap tidak ada lagi korban, dan alam Cirebon bisa dipulihkan secara bertahap.